Rabu, 30 Mei 2018

Perselisihan Antara Sebuah Tulisan dan Kenyataan

Perkenalkan nama saya Firman Syahputra, saya anak pertama dari dua bersaudara. Saya akan menceritakan tentang kisah percintaan saya, sama seperti manusia lainnya saya hanya ingin mencintai dan dicintai, memang terlihat simple tapi kenyataannya tidak sesuai dengan harapan saya. Memang terkadang kenyataan itu memahitkan, namun rasa pahit itulah yang membuat kita tumbuh menjadi dewasa. Sama seperti kopi, kopi yang pahit akan terasa nikmat bagi yang menyukainya, tetapi bagi orang yang tidak suka kopi yang pahit mungkin akan langsung dibuang bagi yang meminumnya atau tidak ditambahkan sedikit gula agar terasa lebih manis. Saya memang bukan penyuka kopi tapi saya mengambil pelajaran darinya, ibarat kita bertamu kerumah orang lain lalu disuguhkan segelas kopi pahit tanpa sedikitpun gula walaupun kita tidak menyukai secara otomatis kita akan meminumnya walaupun hanya sedikit sebagai penghargaan apa yang telah tuan rumah berikan. Sama seperti hidup, di dunia ini kita hanyalah sebagai tamu dan Tuhan sebagai tuan rumahnya, apa yang Tuhan berikan kepada kita, kita wajib bersyukur dan menerima dengan lapang dada. Tetapi kali ini saya bukan mau membahas filosofi kopi, saya hanya ingin membicarakan tentang kisah cinta saya, dan saya akan sedikit flashback ke masa lalu untuk membicarakannya.
Dimulai saat saya duduk dikelas 8 smp,saat pertama kali masuk ke kelas 8 saya duduk di bangku paling belakang bersama sahabat saya bernama Dastian Alviano dan satu lagi sahabat saya bernama Zainudin Ahmad. Kami bertiga kenal saat waktu mos smp, memang kami waktu kelas 7 tidak sekelas tetapi saat diluar jam kelas kami selalu bermain bersama. Dan saat dapat pengumuman kalau kita sekelas bareng bertiga rasanya senang bukan main *sambil memukul bagian ubun ubun Zainudin*. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 saya bergegas berangkat ke sekolah dan bertemu dengan sahabat super saya Dastian dan Zainudin,kami bertiga duduk dibagian belakang. Dan tiba tiba munculah seorang gadis imut dan manis masuk ke kelas saya, saya pun tidak bisa menghentikan pandangan saya terhadapnya, saya berharap dia duduk disamping saya karna bangku saya sebelah saya kosong dan sedangkan Dastian dan Zainudin duduk bersebelahan. Sayang seribu sayang dia malah memilih duduk dibangku paling depan. Rasanya saya ingin sekali berkenalan dengannya tetapi apa daya saya yang bermuka pas pasan dan tidak pintar alias bodoh, dan saya sadar diri itu tidak mungkin, cukup hanya mengaguminya saja dari jauh. Tetapi teman saya Zainudin yang orangnya penuh dengan kegaduhan itu dengan memberanikan diri mengajak kenalan dengan gadis tersebut tanpa basa basi Zainudin langsung mengulurkan tangannya dan berkata kepadanya “Haiiii... Nama kamu siapa ? namaku Zainudin bisa dipanggil Zai atau Udin, Bisa juga dipanggil sayang kalo kamu mau hehe”. Ucap Zainudin. Seisi kelas melihatnya dengan tatapan jijik tapi mau bagaimana lagi ia tetap sahabatku walaupun kelakuannya sedikit diluar batas kewajaran anak seusianya. Dan gadis itu tiba tiba menjawab dengan penuh senyuman yang indah seperti senja diatas bukit. “Hai juga Zai, namaku Salsabilla Azzahra,bisa dipanggil salsa” ucap gadis itu. Dan sekarang aku tau namanya dia adalah salsa. Setelah mengajak kenalan si Salsa, Zai kembali duduk dibangku nya. Saya dan Dastian lalu meledeknya. “eh musang gilakk yak lo udah berani aja kenalan sama dia,emangdah nyali lu gaada duanya”. Ucapku pada Zai, Dan Zai pun menjawab “Namanya juga orang dagang hahahaha”. Ucap Zai dengan tertawa seperti iblis yang sedang lepas dari neraka. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang dan kami bertiga biasanya suka bermain dulu ke warnet dekat sekolah. Sesampainya di warnet kami langsung buka billing dan bermain 2 jam saja. Biasanya kami selalu bermain game Point Blank, Tetapi saat itu saya malah login facebook dan ingin mencari tau facebook punya salsa. Ya disaat saya baru menginjak kelas 2 smp saya sudah mempunyai akun Facebook karna saya lahir sudah berada di dunia digital, bahkan saya sudah mempunyai akun Facebook saat kelas 6 sd. Tiba tiba Dastian berbicara kepada saya “buruan login pb,lo malah buka facebook gimana sih”. Lalu aku menjawab “Ntar aja deh lagi ga mood gue main pb”. Zai dan Dastian sedang asyik menggerakan mousenya saat bermain pb, sedangkan saya sedang asik asik nya melihat betapa indah nya ciptaan Tuhan yaitu seorang Salsabill Azzahra”. Setelah aku melihat foto fotonya di Facebook, memang benar ia sudah imut dan lucu sejak lahir dan aku semakin jatuh cinta saat melihat fotonya waktu ia masih berada dipelukan ibunya, mungkin difoto itu ia masih berumur sekitar 2-3 tahun. Setelah puas melihat lihat profil Salsa, lalu aku langsung login Point Blank untuk bermain bersama kedua sahabatku. Waktu sudah sore dan billing warnet kami pun sudah habis dan saatnya waktu kami untuk pulang kerumah masing masing. Sesampainya dirumah aku masih terngiang ngiang didalam pikiran ku saat melihat foto foto si salsa,beruntung saya sudah mempunyai hp china yang bisa internetan, jadi hampr setiap malam saya bisa kembali membuka Facebook dan meilhat kembali profil profil si Salsa, dan ada beberapa foto salsa yang saya simpan di galeri hp saya tetapi tetap foto favorit saya dari Salsa adalah saat foto Salsa saat masih balita, rasanya foto itu ingin sekali saya jadikan wallpaper di hp saya tetapi saya takut ketahuan oleh sahabat sahabat saya karena mereka kadang kadang suka meminjam hp saya untuk bermain game. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi dan waktunya saya untuk bersiap siap menuju ke sekolah. Saya selalu bersemangat ke sekolah karena saya senang setiap hari bisa bertemu dengan Salsa setiap harinya. Lonceng sekolah sudah berbunyi dan waktu itu sedang ada pelajaran biologi. Guru biologi pun masuk ke kelas saya, dan beliau langsung berbicara “Hari ini belajar pindah keruang lab biologi,bagi siswa yang tidak membawa buku cetak biologi dilarang masuk keruang lab”. Saya pun melihat isi tas saya dan melihat apa saya membawa buku cetak biologi atau tidak, dan ternyata saya salah bawa buku cetak yang saya bawa malahan buku cetak fisika, secara otomatis saya tidak boleh masuk keruang lab. Tetapi saya tidak sendiri dua sahabat sangat super saya Zai dan Dastian juga tidak membawa buku cetak biologi, kami pun akhirnya dilarang masuk keruang lab biologi. Seketika kelas menjadi sepi dan hanya kami bertiga saja. Daripada diam tidak karuan dikelas kami bertiga mempunyai ide yang cukup sedikit gilak, menulis surat cinta lalu dimasukan kedalam tas cewek tersebut. Dan aku menulis surat cinta untuk dimasukkan ke tas nya si Salsa tetapi sayang, sahabatku Zai malah memasukkannya kedalam tas nya Salsa dan aku terpaksa memasukkan isi surat cinta tersebut ke teman sebangkunya Salsa yang bernama Nina Oktaviani. Nina itu putih,bermata sipit tapi ia bukan tipeku. Lalu aku terpaksa memasukkannya kedalam tasnya. Waktu istirahat sudah tiba, anak anak kelas ku kembali masuk ke kelas dan tiba tiba saja si Nina membaca surat dariku dan saya sudah dikerjai oleh si Zai dan Dastian. Dan ternyata saat saya ke kamar mandi, mereka membuat rencana jahat dengan mengambil kembali surat cinta yang telah dimasukan kedalam tas cewek cewek yang mereka masukan, dan sedangkan surat cintaku kepada Nina tidak diambil dan mengendap didalam tasnya. Lalu Nina berbicara “ Ini siapa yang nulis surat cinta buat aku ?”. spontan si Zai teriak dan menyebut namaku kencang kencang “Ituuuuu si Firmaaaan yang nulis nin, katanya ia sayang banget sama kamu lohhh”. Lalu seisi kelas secara spontan meneriaki ku dengan kata “CIEEEEEEE FIRMAAANNN,Udah tembak buru...”. lalu aku digotong oleh anak anak kelas ku menuju hadapan si Nina dan menyuruhku untuk menembaknya. Dengan terpaksa aku mengucapkan kata “Nina kamu mau jadi pacar aku ?”. karena desakan oleh anak anak seisi kelas. Saat berbicara seperti itu air keringat diwajahku bercucuran menetes kelantai karena baru pertama kalinya aku menembak seorang perempuan sudah gitu didepan umum lagi. Memang itu baru pertama kali menembak seorang perempuan tetapi disaat itu juga saya menembak perempuan yang bukan saya suka. Dan Nina pun menjawab dengan jawaban “Iya aku mau kok jadi pacar kamu man”. Saya sedikit terkejut padahal saya berharap ditolak olehnya tapi nasib berkata lain, ya mau tidak mau saya harus berpacaran dengannya. Setelah selesai tiba tiba si Salsa yang duduk bersebelahan dengannya mengucapkan selamat kepadaku “Selamat ya man udah jadian sama Nina, semoga langgeng hehe”. Lalu aku menjawab “ iya Salsa terima kasih ya atas ucapannya”. Malam pun tiba saya dan Nina hanya berbincang bincang melalui sms, tidak seperti dijaman sekarang yang sudah banyak aplikasi media media sosial. Singkat cerita saya hanya jadian dengan Nina selama seminggu, saya putus dikarenakan disetiap pembicaraan di sms saya selalu menanyakan si Salsa terus mungkin si Nina merasa kesal dan mengajak saya putus dan setelah itu saya merasa puas dan segera ingin mengejar si Salsa. Tetapi Salsa selalu dikejar oleh Zai namun si Salsa selalu menolaknya karna mungkin melihat kelakuan Zai yang diluar batas kewajaran anak seusia kita waktu itu. Beberapa waktu kemudian kami mendapatkan tugas kelompok dan kami bertiga satu kelompok bersama Nina,Salsa,Dan teman sekelas saya bernama Vita. Saya sangat sangat senang bisa satu kelompok dengan Salsa,selain bisa melihat wajahnya yang lucu dikelas saya juga bisa melihat wajahnya diluar sekolah. Waktu itu kerja kelompok diadakan dirumah Vita. Kami sudah 3x kerumah Vita untuk mengerjakan tugas kelompok, dan tiba tiba Dastian membisikan kepada saya “Man.. gue suka sama Salsa,hari ini gue mau nembak dia”. Saya benar benar tercengang mendengar bisikan dari Dastian tersebut lalu saya berbicara kepadanya “emang lo udah suka dari kapan sama Salsa ? lu diem diem menghanyutkan juga yeee”. Dastian menjawab “ Gue sebenernya suka udah lama sama Salsa Cuma gue gaenak aja sama Zai,soalnya dia juga suka sama Salsa. Jadi pas melihat Salsa ga suka sama Zai ya gue gas aja hahahaha”. Sebenernya Zai juga sudah tau kalo Dastian juga suka kepada Salsa dan Dastian juga sudah bilang ke Zai dan sudah mendapatkan restu darinya. Akhirnya Salsa pun datang kerumah Vita, tanpa basa basi Dastian pun langsung menembak nya. Dastian ucap ke Salsa “Salsa gue suka sama lo, lo mau kan jadi pacar gue ?”. Dari ekspresi raut wajahnya sepertinya Salsa agak sedikit terkejut, ia tidak menyangka kalau Dastia menaruh hati padanya. Salsa pun menjawab “Iya aku mau kok..”. aku pun tidak tahu harus sedih atau senang melihat temanku bisa bahagia tetapi disisi lain aku juga suka kepadanya. Aku pun lebih memilih meng ikhlaskannya kepada Dastian karena kebahagian Dastian kebahagiaan kami bertiga bersama Zai. Akhirnya mereka pun jadian tapi tidak sampai seminggu mereka harus putus, saya pun tidak tahu apa penyebab mereka putus. Di dalam posisi ini aku tidak tahu harus senang atau sedih melihat wajah sahabatku yang penuh dengan kesedihan tetapi di posisi lain melihat Salsa yang sudah berstatus single. Aku coba menenangkan Dastian dan berucap padanya “Santai sih Das, cewek ga Cuma satu kok di lingkungan smp kita masih banyak cewek yang lebih dari si Salsa”. Dastian pun menjawab “Iya gue udah santai kok tapi butuh proses”. “Yaudah sip sip”. Ucapku pada Dastian. Kenaikan kelas 3 pun sudah tiba dan kami bertiga berpisah kelas dengan sahabat sahabat saya dan saya juga berbeda kelas dengan si Salsa. Tetapi walaupun beda kelas saya tetap melihat keindahan Salsa dari atas lantai. Saya juga sering melihatnya bermain bulutangkis dilapangan sekolah kami, ya benar Salsa mengikut olahraga ekskul bulutangkis disekolahku.
Singkat cerita akhir kelulusan smp sudah tiba dan saya harus berpisah dari Salsa, saat acara kelulusan saya mencoba menghampiri Salsa tetapi saya tidak jadi menghampirinya karena sudah dihampiri duluan oleh Dastian. Padahal saya hanya ingin mengucap perpisahan kepadanya tapi apa daya tidak sampai. Saya,Dastian dan Zai mendapatkan nilai ujian nasional yang cukup rendah dan sepertinya harapan untuk memasuk SMA negri tidak tersampaikan. Tetapi kami bertiga memutuskan di satu sekolah SMA swasta bersama,kami bertiga memang sudah tidak satu kelas tapi kami senang masih bisa satu sekolah. Walaupun saya sudah tidak pernah melihat langsung si Salsa tapi saya selalu menstalkernya di facebook atau di twitter. Nah pada waktu itu sedang booming booming nya anak muda yang bermain twitter. Twitter hanya berisi tulisan tulisan yang kita bisa tahu isi hati orang lain biasanya diungkapkan di dalam sebuah tweet. Saya jarang melihat Salsa mengetweet tweet galau tetapi ketika Salsa sedang membuat tweet terkadang saya suka membalas tweetnya tapi tidak sering karena saya tahu Dastian juga memfollow Salsa dan masih punya perasaan terhadapnya. Pernah kejadian waktu itu Dastian kecelakaan motor dan alhamdulillah untungnya kaki Dastian hanya terkena luka lecet saja. Seketika Dastian mempunyai ide supaya bisa kembali mendekati si Salsa. Kebetulan Salsa bersekolah di sekolah farmasi dan Dastian mencoba membeli obat luar kepadanya. Ditemani oleh saya Dastian menemuinya didepan gerbang sekolahnya yang lumayan jauh berada dari sekolahan kami sekarang. Dan Dastian langsung membeli obatnya dari Salsa. Ternyata selama ini Salsa dan Dastian sering chattingan tetapi saya juga tidak begitu tahu akan kan mereka akan balikan atau tidak,tetapi saya selalu mendukung agar Dastian agar cepat jadian kembali dengan Salsa. Tetapi Dastian selalu berbicara “Liat aja nanti”. Walupun saya suka mendukung Dastian dan Salsa jadian tetapi setiap malam saya selalu menstalking media sosial milik Salsa. Saya berpikir tidak dosa juga menstalking Salsa toh lagi pula itu juga bukan hal dosa yang saya lakukan. Saya memang sering mendukung Salsa dan Dastian untuk balikan supaya saya tidak punya kesempatan untuk mendekatinya dan dapat melupakan Salsa. Namun kita semua sudah kuliah dan saya tidak tahu pasti mereka masih dekat atau tidak,dan tiba tiba saya sudah mendapat kabar kalau Dastian sudah mempunyai kekasih tetapi bukan Salsa yang jadi kekasihnya ternyata justru Dastian jadian dengan teman kuliahnya. Walau begitu saya selalu bilang ke Dastian “lo bakal jadian sama siapa aja tapi jodoh lo bakal sama Salsa”. Dastian tidak mengubris ucapanku itu, dia malah makin mesra dengan kekasihnya saat ini. Waktu berjalan begitu cepat semakin hari aku semakin penasaran dengan Salsa, dan aku mencoba mencari tahu line nya Salsa dan ketemu. Saya menukannya line nya di grup angkatan SMP kami.  Dan aku mencoba mengechat nya “Hai Salsa,inget gue ga Firman ?”. ting nong ting nong bunyi notif line saya, ternyata balesan dari Salsa “ Ia aku ingetlah,Kamu apa kabar ?” Ketik Salsa melalui line. Betapa senangnya aku mendapat notifikasi chat darinya, lalu kami berbincang melalui aplikasi chat ini sepanjang malam. Setelah sekian lama kami chatan, dia sempat curhat cowok denganku dan ternyata dia sempat dekat dengan temanku yang bernama Geman, ya benar Geman ia itu teman ku waktu di SMA saya dulu, saya cukup kaget mendengarnya tetapi Geman sudah pergi dari kehidupan Salsa secara tiba tiba. Mereka dekat sudah cukup lama, saya agak sedikit mendengar kalau Geman tiba tiba meninggalkan kehidupan Salsa begitu saja. Saya agak sedikit termotivasi mendekati Salsa dan mencoba membantu move on Salsa dari si Geman.  Setelah beberapa lama kita chatingan seketika Salsa mengajak ku untuk ikut acara kampusnya ke pantai didaerah Jawa Tengah, dan aku mencoba mengambil kesempatan tersebut untuk dan disitu pas banget momennya karena saya sedang libur kuliah selama seminggu dan boleh mengajak teman saya juga. Dan akhirnya saya menjawab “iya” dan saya memutuskan untuk ikut bersama satu teman saya yang bernama Armand. Selama seminggu disana saya selalu melihat ia dengan wajah yang sangat natural dan tidak bermake up sedikit pun, apalagi disaat saya melihat ia bangun tidur selama seminggu rasanya saya semakin jatuh cinta kepadanya, wajahnya yang benar benar imut membuat saya buta oleh kecantikan dari wanita jutaan wanita yang ada didunia ini,memang terlihat lebay tapi ini kenyataannya. Tetapi sayang responnya seperti acuh tak acuh terhadap saya. Semenjak itu saya memutuskan untuk tidak mau berhubungan lagi dengannya karena saya tau dia tidak suka dengan saya. Tetapi sesampainya di Jakarta kami masih sempat berhubungan dengannya. Dan di momen ini tiba disaat gue mau masuk ke kelas dikampus tiba tiba ditangga ada segerombolan geng geng perempuan yang sedang berghibah, trus tiba tiba salah satu dari mereka ada yang berbicara “kenapa ya cowok kalo ngedeketin cewek gak pernah ngasih tujuan dari maksudnya itu dan nanti tiba tiba tau tau ngilang begitu aja pas kita lagi sayang sayangnya”. Itu yang tadinya saya sudah telat masuk ke kelas seperti langsung nge freeze seketika lalu mendengarkan pembicaraan mereka sesaat. Dan setelah masuk kekelas saya langsung termenung apa yang sudah diucapkan oleh perempuan perempuan tadi. Saya berpikiri untuk mencoba mengutarakan perasaan saya kepada Salsa. Tapi saya berpikir mungkin malam hari waktu yang cocok untuk mengungkapkan nya, karena kalau siang hari mungkin ia sedang sibuk oleh perkuliahannya. Malam pun tiba dan saya bingung mau mengutarakan perasaan saya atau tidak dan akhirnya saya mulai memberanikan diri untuk bilang walaupun hanya sekedar dari aplikasi chatting. Memang mengucapkanya dari chatting tapi rasanya semua badan saya bergetar dan jantung saya bergerak dengan cepat. Akhirnya Salsa menjawab chat saya daaaannn responnya seperti orang bercanda, seperti dugaan saya memang benar tapi dia tidak punya rasa terhadap saya tetapi responnya terhadap saya seperti orang berharap tapi kenyataannya tidak. Setelah itu saya tidak membalas chatnya lagi dan saya yakin Salsa bersama saya tetapi hatinya masih bersama Geman. Rasanya saya ingin sekali mabantu mereka untuk jadian tetapi saya tidak cukup kenal dengan Geman. Memang benar titik terendah dari mencintai seseorang adalah mengikhlaskan nya bersama orang lain, apa itu salah ? menurut saya sah sah saja, karena saya saat kuliah belum mempunyai apa apa jadi saya misalkan pun saya jadian sama Salsa mungkin saya akan bangga tetapi akankah Salsa akan bangga terhadap saya ? jawabannya pasti tidak. Ya benar sekali lagi karena saya tidak memiliki apa apa pada saat itu. Waktu sudah berlalu dan saya sudah lulus kuliah dan sudah bekerja di salah satu perusahaan provider terkenal di Indonesia dan saya sudah memliki rumah sendiri tetepi sayang sampai waktu itu saya masih menjomblo dan mendapat undangan pernikahan dari sahabat saya Dastian. Ternyata dugaan saya salah, ia menikah dengan teman kuliahnya waktu itu, saya pikir ia bakal berjodoh dengan Salsa. Saya datang kepernikahan Dastian sendiri. Sahabat saya yang lain si Zai sudah menikah duluan bahkan ia sudah menikah dua kali dan mempunyai dua istri dengan gandengan sebelah kanan istri mudanya dan gandengan disebelah kiri istri tuanya,dan diantara kami bertiga tersisa saya yang belum menikah, jangankan menikah merasakan pacaran pun belum pernah. Sesudah saya mengucapkan selamat ke Dastian saya langsung menikmati sebuah santapan yang sudah disiapkan. Dan tiba tiba saat saya sedang mencicipi puding seketika seorang wanita berhijab,cantikan dengan olesan make up yang tipis menghampiri saya dan ia adalah Salsa wanita yang kukagumi sejak lama. Lalu ia menegurku “Hai man apa kabar ? baru keliatan nih haha”. Saya menjawab “ Alhamdulillah baik,Lo gimana apa kabar ? sekarang udah berhijab ya makin cantik aja hehe”. Kami pun berbincang agak lama dan saya mengajaknya pulang bareng. Tetapi kita tidak langsung pergi kerumahnya kami sempat mampir ke sebuah cafe yang tidak jauh dari resepsi Dastian. Kami sempat berbicara dan didalam fikiran ku sempat ingin mengajaknya menikah tetapi apakah ia mau menerimanya,pikir dalam benakku. Dan langsung saja saya ucapkan kepadanya “Sal married yuk sama gue,mau gak ?”. tanpa berpikir panjang ia pun langsung menjawab “Iyaa aku mau kok”.
Betapa bergembiranya hatiku saat itu dan ia sudah menjadi pacar pertamaku dan sekaligus menjadi istriku.